New Buletin - PT Pertamina (Persero) menyatakan tidak akan ada kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) saat Ramadan dan Lebaran. Langkah ini diambil untuk meringankan beban masyarakat pada kedua momen tersebut.
Ini diungkapkan Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto. "Tidak. Kita akan jamin harga untuk tidak naik," kata Dwi, di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Jumat (27/5/2016).
Selain itu, upaya menghadapi momen Ramadan dan Lebaran, Pertamina telah menyiapkan tambahan pasokan BBM sebesar 20 persen.
Ini diungkapkan Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto. "Tidak. Kita akan jamin harga untuk tidak naik," kata Dwi, di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Jumat (27/5/2016).
Selain itu, upaya menghadapi momen Ramadan dan Lebaran, Pertamina telah menyiapkan tambahan pasokan BBM sebesar 20 persen.
Tambahan pasokan ini untuk mengantisipasi kenaikan konsumsi BBM di masyarakat. Prediksinya konsumsi di masyarakat naik berkisar 15 persen sampai 20 persen.
Pertamina juga akan memperkuat layanan saat mendekati perayaan Lebaran. Peningkatan pelayanan tersebut berlangsung pada tujuh hari sebelum Lebaran dan tujuh hari setelahnya.
"Di saat 7 hari sebelum dan sesudah Lebaran kita selalu mendesain dan menyiapkan 20 hari cadangan," tutur Dwi.
Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang pun menjamin pasokan elpiji aman saat puasa. "Kita suplai lebih ke para agen, tambahannya sama sekitar 20 persen," ungkap Bambang.
Selain meningkatkan pasokan BBM, Pertamina juga akan menambah jam kerja petugasnya menjadi 24 jam, sehingga kegiatan distribusi terus berjalan.
"Sehingga distribusinya lebih mudah. Stok kami tetap ditambah dan jam kerja jadi 24 jam di instalasi," tutup Bambang.(Nrm)
"Di saat 7 hari sebelum dan sesudah Lebaran kita selalu mendesain dan menyiapkan 20 hari cadangan," tutur Dwi.
Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang pun menjamin pasokan elpiji aman saat puasa. "Kita suplai lebih ke para agen, tambahannya sama sekitar 20 persen," ungkap Bambang.
Selain meningkatkan pasokan BBM, Pertamina juga akan menambah jam kerja petugasnya menjadi 24 jam, sehingga kegiatan distribusi terus berjalan.
"Sehingga distribusinya lebih mudah. Stok kami tetap ditambah dan jam kerja jadi 24 jam di instalasi," tutup Bambang.(Nrm)